Minggu, 04 Juni 2017

Final Project : Pembuatan Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN

Berikut ini merupakan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Dokumen Perencanaan Proyek, dan Monitoring Proyek dengan menggunakan Kurva S untuk proyek pembuatan Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN:


Kerangka Acuan Kerja



Kurva S




Dokumen Perencanaan Proyek



Terimakasih. Semoga bermanfaat.

Senin, 24 April 2017

Manajemen Biaya : Proyek Perangkat Lunak PT KaryaIndo Konstruksi

Biaya adalah suatu sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai suatu sasaran yang bersifat khusus. Biaya biasanya diukur dengan satuan uang seperti rupiah, dolar atau mata uang lainnya. Manajemen Biaya Proyek adalah suatu proses atau kegiatan yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan dapat diselesaikan dalam suatu anggaran yang telah disetujui. Manajemen biaya menjadi perhatiaan karena beberapa alasan :

  • Proyek IT mempunyai track record yang buruk dalam hal penggunaan biaya untuk mencapai sasaran proyek
  • Hasil studi yang dilakukan oleh CHAOS menjelaskan bahwa sejak tahun 1995, ratarata penggunaan biaya mencapai 189% diatas perkiraan biaya asli, namun mengalami peningkatan hingga 45% pada studi yang dilakukan pada tahun 2001.  
Berdasarkan fase-fase proyek, penerapan manajemen biaya diterapkan pada fase Perencanaan dan selebihnya pada fase Pengendalian. Kegiatan manajemen biaya proyek pada fase planning meliputi : Perencanaan sumber daya, estimasi biaya dan anggaran biaya. Sedangkan pada fase pengendalian kegiatannya adalah pengendalian biaya proyek.

Proses yang dilakukan dalam manajemen biaya proyek meliputi : 
  • Perencanaan sumber daya : menentukan sumber daya apa saja yang digunakan dan berapa jumlahnya. 
  • Estimasi Biaya : menyusun suatu perkiraan biaya-biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. 
  • Penganggaran Biaya : membuat suatu alokasi perkiraan biaya secara menyeluruh ke dalam rincian pekerjaan untuk menetapkan suatu baseline sebagai ukuran kinerja. 
  • Pengendalian Biaya : melakukan pengendalian terhadap perubahan-perubahan pada anggaran proyek
Berikut ini adalah contoh manajemen biaya proyek perangkat lunakPT KaryaIndo Konstruksi.



Sumber : 
http://eprints.dinus.ac.id/8917/1/PPSI-minggu-07.pdf
http://fajarbaskoro.blogspot.co.id/2016/04/manajemen-biaya.html

Minggu, 16 April 2017

Manajemen Waktu : Proyek Perangkat Lunak PT KaryaIndo Konstruksi

Manajemen Waktu Proyek Perangkat Lunak

Manajemen waktu proyek pengembangan sistem informasi proyek PT. KaryaIndo Konstruksi

Teknik pengembangan yang dipilih: Teknik Prototyping
Cara Kerja : Pertama developer melakukan analisa terhadap kebutuhan kepada stakeholder lalu developer melakukan pembuatan desain secara global untuk contoh lalu dibuatkan prototype termasuk pengujian dan penyempurnaan setelah itu ditunjukan kepada stakeholder dan dilakukan evaluasi apabila stakeholder sudah setuju dengan prototype yang ditunjukan maka developer melakukan implementasi secara kodingan.
Catatan: penjadwalan pada tugas ini sangat dimungkinkan berbeda dengan project charter yang sebelumnya dibuat. Karena pada tugas ini sudah didapatkan waktu yang pasti dalam pembagian waktu.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di pdf berikut ini:




Terimakasih. Semoga bermanfaat :)

Minggu, 02 April 2017

Studi Kelayakan Proyek

STUDI KELAYAKAN SIAP PPDB (SISTEM INFORMASI APLIKASI PENDIDIKAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU) ONLINE SMAN 1 CERME

ABSTRAK

       Dalam pengembangan sistem informasi sering kali terjadi permasalahan-permasalahan oleh untuk pelaku didalam organisasi yang menyebabkan pemborosan waktu dan biaya. Kendala yang dihadapi pada SMA Negeri 1 Cerme adalah proses Penerimaan Peserta Didik Baru yang masih manual, mulai dari pendaftaran, verifikasi, rangking sampai pengumuman. Maka perlu dikembangkan suatu sistem yang lebih efisien dan akurat yaitu dengan membuat sistem online SIAP PPDB (Sistem Aplikasi Pendidikan Penerimaan Peserta Didik Baru). Sebelum pengembangan sistem dilakukan maka perlu dianalisis kelayakan sistemnya terlebih dahulu. Analisis kelayakan yang dilakukan adalah dengan metode analisis kelayakan TELOS. Payback period (pp), Net Present Value (NPV), dan Return of investment (ROI) digunakan untuk faktor ekonomi pada Telos. Tujuan dari analisis kelayakan ini adalah untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau tidak. Berdasarkan jumlah factor kelayakan = 8.4, berarti perancangan pengembangan sistemin formasi yang dievaluasi adalah LAYAK (B), dengan resiko pengembangan system yang cukup rendah sehingga sistem informasi akademik bebasis web layak untuk dilakukan pengembangannya.

Kata Kunci : Analisis Kelayakan, Kelayakan TELOS, Sistem Informasi Akademik, SIAP, PPDB

Selengkapnya baca dibawah ini...




Referensi : 
http://fajarbaskoro.blogspot.co.id/2017/04/mppl-08-evaluasi-tengah-semester.html
http://fajarbaskoro.blogspot.co.id/2017/03/mppl17-06-kelayakan-proyek.html

Minggu, 26 Maret 2017

Software Test Plan

Software testing adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut-atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Testing adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna.
Verification: Apakah kita membangun produk dengan benar, Software seharusnya sesuai dengan spesifikasinya. Gunakan proses software yang bagus. 
Validation: “Apakah kita membangun produk yang benar, Software seharusnya melakukan apa yang pengguna benar-benar butuhkan.

Tahap-Tahap Testing
  1. Unit/ComponentTesting.
    Terbagi atas testing terhadap unit dan component. Unit testing merupakan proses testing, di mana Anda melakukan testing pada bagian basic dari kode program. Contohnya adalah memeriksa kode program pada event, procedure, dan function. Unit Testing meyakinkan bahwa masing-masing unit tersebut berjalan sebagaimana mestinya.Pada Unit Testing, Anda memeriksa bagian kode program secara terpisah dari bagian yang lain. Anda dapat langsung melakukan Unit Testing setiap kali sebuah kode unit (event, procedure, function) selesai dibuat. Anda dapat memeriksa kode unit dengan menjalankannya baris per baris untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan berjalan sebagaimana yangAndainginkan.

  2. IntegrationTesting.
    Setelah Anda melakukan Unit/Component Testing, langkah berikutnya adalah memeriksa bagaimana unit-unit tersebut bekerja sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang individual. Sebagai contoh, Anda memiliki sebuah proses yang dikerjakan oleh dua function, di mana satu function menggunakan hasil output dari function yang lainnya. Kedua function ini telah berjalan dengan baik secara individu pada Unit Testing. Pada tahap Integration Testing, Anda memeriksa hasil dari interaksi kedua function tersebut, apakah bekerja sesuai dengan hasil yang diharapkan. Anda juga harus memastikan bahwa seluruh kondisi yang mungkin terjadi dari hasil interaksi antarunit tersebut menghasilkanoutputyangdiharapkan.

  3. SystemTesting.
    Mencakup testing aplikasi yang telah selesai didevelop. Karena itu, aplikasi harus terlihat dan berfungsi sebagaimana mestinya terhadap end-user atau pengguna akhir. Untuk itu, testing dilakukan dengan menggunakan data yang menggambarkan data yang digunakan oleh pengguna sesungguhnya terhadap aplikasi. Jika aplikasi Anda di-develop untuk lingkungan yang besar.

  4. AcceptanceTesting.
    Seperti Integration Testing, Acceptance Testing juga meliputi testing keseluruhan aplikasi. Perbedaannya terletak pada siapa yang melakukan testing. Pada tahap ini, end-user yang terpilih melakukan testing terhadap fungsi-fungsi aplikasi dan melaporkan permasalahan yang ditemukan. Testing yang dilakukan merupakan simulasi penggunaan nyata dari aplikasi pada lingkungan yang sebenarnya. Proses ini merupakan salah satu tahap final sebelum pengguna menyetujui dan menerima penerapan sistem aplikasi yang baru. Karena itu pada tahap ini sudah tidak difokuskan untuk mengangkat permasalahan kecil seperti kesalahan pengetikan, ataupun kosmetik aplikasi. Hal-hal minor seperti di atas sudah seharusnya ditangani selama Unit/Component Testing dan Integration Testing.

  5. RegressionTesting.
    Merupakan bagian penting dari masing-masing tahap proses testing. Regression Testing mencakup pengujian ulang terhadap unit, component, proses, atau keseluruhan aplikasi setelah perbaikan suatu kesalahan dilakukan.Regression Testing memastikan permasalahan yang terjadi telah ditanggulangi, dan tidak terdapat permasalahan baru yang timbul sebagai efek perbaikan tersebut. Selain itu, tahap ini tidak hanya berguna untuk melakukan pengujian aplikasi, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan pemantauan kualitas dari output yang dihasilkan. Sebagai contoh, Regression Testing memantau ukuran file, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tes, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompilasi, dan lain sebagainya.
Struktur Dokumen Test Plan

1. Introduction
1.1. Test Plan Objectives
2. Scope
2.1. Data Entry
2.2. Reports File Transfer
2.3. File Transfer
2.4. Security
3. Test Strategy 
3.1. System Test
3.2. Performance Test
3.3. Security Test
3.4. Automated Test
3.5. Stress and Volume Test
3.6. Recovery Test
3.7. Documentation Test
3.8. Beta Test
3.9. User Acceptance Test
4. Environment Requirements
4.1. Data Entry workstations
4.2 MainFrame
5. Test Schedule
6. Control Procedures
6.1 Reviews
6.2 Bug Review meetings
6.3 Change Request
6.4 Defect Reporting
7. Functions To Be Tested
8. Resources and Responsibilities
8.1. Resources
8.2. Responsibilities
9. Deliverables
10. Suspension / Exit Criteria
11. Resumption Criteria
12. Dependencies
12.1 Personnel Dependencies
12.2 Software Dependencies
12.3 Hardware Dependencies
12.3 Test Data & Database
13. Risks
13.1. Schedule
13.2. Technical
13.3. Management
13.4. Personnel
13.5 Requirements
14. Tools
15. Documentation
16. Approvals
Contoh Dokumen Test Plan



Sumber:
http://www.softwaretestinghelp.com/test-plan-template/
http://power.lecture.ub.ac.id/files/2014/11/test-plan-si-kopkar-v2.pdf
http://muhinjjaya.blogspot.co.id/2012/06/software-testing.html

Project Charter : Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi

Project charter, yang kadang disebut Project Overview Statement (POS) alias ikhtisar proyek, merupakan dokumen bertanda tangan yang secara resmi mendefinisikan serta mengesahkan sebuah proyek. Oleh karena itu, project charter ini dibuat tentu saja setelah proposal proyeknya disetujui. Tanpa project charter, tujuan proyek akan menjadi ambigu dan kadang tidak dipahami secara benar oleh para stakeholder. Masing-masing mungkin saja memiliki sudut pandang dan ketertarikan yang berbeda. Nah, bahayanya, nanti bisa berujung pada konflik kepentingan, konflik peran, dan fatalnya proyek bisa GAGAL.

Lalu, apa yang harus ada dalam sebuah Project Charter?

Meskipun dibuat untuk berbagai macam proyek yang mungkin saja perbedaannya sangat lebar, idealnya sebuah project charter berisi minimal sebagai berikut:
  1. Otorisasi proyek. Sebuah pernyataan singkat harus ada untuk mengidentifikasi proyek disahkan oleh siapa.
  2. Penunjukan manajer proyek. Nama manajer proyek, termasuk deskripsi tanggung jawabnya harus dicantumkan dengan jelas.
  3. Stakeholder utama. Semua stakeholder kunci yang disebutkan di proposal proyek, serta pihak-pihak yang bakal mempengaruhi jalannya proyek, harus ditulis dengan jelas. Fungsi dan peranan mereka juga harus dijabarkan untuk menghindari tumpang tindih. Tulis semua stakeholder, peranan mereka, serta bagaimana mereka berkontribusi terhadap proyek. 
  4. Tujuan. Demi kesuksesan proyek, tujuan harus dinyatakan secara jelas dan disetujui. Tujuan ini harus sama dengan tujuan yang dicantumkan dalam proposal proyek. Setidaknya, tujuan harus memenuhi karakteristik:
  5. Spesifik
    Terukur
    Bisa dicapai (realistis)
    Relevan dengan strategi organisasi
    Ada batasan waktu
  6. Prioritas. Daftar prioritas (waktu, biaya, cakupan, dll) harus dicantumkan dan diurutkan sesuai tingkat penting tidaknya. Prioritas ini sebisa mungkin jangan berubah hingga proyek selesai. 
  7. Pernyataan cakupan. Pernyataan cakupan menggambarkan aktivitas utama dari proyek sehingga dapat diketahui jika ternyata ada aktivitas tambahan yang dilakukan. Kadang, perlu juga dicantumkan apa yang tidak dicakup, sebagai penegasan.
  8. Kebutuhan produk. Bagian pemasaran dan pelanggan akan membantu mendefinisikan kebutuhan produk (produknya bisa apa dan bagaimana caranya). Pada proses perencanaan selanjutnya, kebutuhan produk ini akan digodok lebih lanjut. Perlu diingat, kebanyakan pelanggan tidak tahu apa yang mereka inginkan sampai mereka tahu apa yang bisa kita berikan. 
  9. Asumsi proyek. Semua asumsi terkait dengan proyek harus digambarkan dengan gamblang. Termasuk ketersediaan sumber daya, informasi, pendanaan, dan keahlian anggota tim. 
  10. Batasan-batasan proyek. Segala bentuk batasan yang ada pada proyek harus diceritakan. Termasuk keterbatasan dana, waktu, peraturan, atau standar kualitas yang harus dipenuhi. 
  11. Risiko proyek. Hambatan dan risiko (ancaman) yang mungkin merintangi pencapaian tujuan proyek harus dipertimbangkan. Setiap risiko harus dianalisis, dihitung, dan diprioritaskan sebisa mungkin dengan informasi yang ada.
  12. Daftar Deliverable atau produk. Daftar produk yang bisa digunakan oleh pelanggan atau yang diserahkan ke bagian produksi harus dicantumkan, baik berupa produk antara atau produk jadi. 
  13. Estimasi biaya. Perkiraan biaya yang disetujui dalam proposal proyek harus disertakan dalam project charter. Perkiraan ini bisa mencakup hal seperti:
    1. Apakah anggaran sudah fix, tidak berubah?
    2. Mengapa dianggarkan sekian dan sekian?
    3. dll
  14. Estimasi jadwal. Perkiraan jadwal pada proposal proyek juga disebutkan di dokumen ini. Kapan deadline-nya, mengapa harus selesai tanggal sekian, dan sebagainya. 
  15. Kontrol perubahan terintegrasi. Project charter harus mendefinisikan bagaimana bila ada perubahan pada project charter, atau rencana manajemen proyek yang disetujui akan dikelola. Proses seperti manajemen konfigurasi, atau pusat rilis software harus dijelaskan secara detil, termasuk siapa yang berwenang menyetujui atau menolak perubahan. 
  16. Kriteria keberhasilan. Penting untuk menentukan kriteria sukses sebuah proyek. Tidak semua proyek yang selesai on time, sesuai anggara, atau sesuai cakupan serta merta dinyatakan sukses. Harus ada kriteria keberhasilan sebuah proyek.
Berikut adalah contoh Project Charter Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi
Contoh Project Charter



Project charter pt karyaindo konstruksi from Miftakhul Akhyar


sumber:
https://cisini.wordpress.com/2013/03/18/tentang-project-charter/

Minggu, 12 Maret 2017

Proposal Penawaran : Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi

Proposal Penawaran

LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini peranan komputer pada saat ini dapat mendukung kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan. Perusahaan dapat mengembangkan dan membangun suatu aplikasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan proses operasionalnya. Suatu aplikasi juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta mempercepat dalam proses melakukan pencarian data dan membuat laporan, resiko untuk data hilang atau rusak dapat berkurang dan diatasi.

PT. KaryaIndo Konstruksi  merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem yang akan di bangun ini, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta membantu dalam pengambilan keputusannya.

Permasalahan yang terjadi di PT. Kontrak Karya Indonesia yaitu seperti sulitnya  menghitung biaya upah pekerja, biaya bahan baku, biaya anggaran masuk dan biaya keluar dalam membangun  suatu proyek pembangunan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan skripsi dengan judul Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. KaryaIndo Konstruksi .

MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Tujuan proyek ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Manajemen Berbasis Dekstop menggunakan SQL Server 2008 sebagai database pada PT. KaryaIndo Konstruksi  Palembang. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode RUP (Rational Unified Process) dengan melakukan fase Inception (permulaan), fase Elaboration (perluasan/perencanaan), fase Construction, dan fase Transition.
  2. Meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan.
SASARAN
Tersedianya aplikasi Sistem Informasi yang lengkap dan sempurna sehingga dapat mendukung tugas pokok dan fungsi dari PT. KaryaIndo Konstruksi  pada umumnya.

STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang menjadi acuan pembuatan SSistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi ini antara lain:

  • Framework Backend web menggunakan CodeIgniter karena mempunyai banyak fitur dan lebih mudah digunakan.
  • Framework FrontEnd web menggunakan Bootstrap karena mempunyai banyak fitur dan lebih mudah digunakan.
  • Database menggunakan MySQL yang dapat menyimpan dan melakukan query data serta merupakan openSource
  • Untuk design modelling sistem menggunakan Power Designer.


LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan dalam pembuatan Sistem Manajemen Proyek PT KayaIndo Konstruksi adalah sebagai berikut:
  1. Pengembangan modul-modul utama dari aplikasi sistem informasi yang berbasis web sebagai berikut:
    1. Pengelolaan data mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani segala dokumen yang terkait dengan data – data mandor.
    2. Pengelolaan upah mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani semua permohonan yang terkait dengan penggajian mandor.
    3. Pengelolaan data pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani segala bentuk dokumen yang terkait dengan data pekerja.
    4. Pengelolaan upah pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani pembayaran gaji pekerja
    5. Kelola bahan baku pekerjaan yang merupakan modul untuk menangani manajemen bahan baku pekerjaan.
    6. Kelola pengguna yang merupakan suatu modul untuk memanajemen hak akses pengguna ke aplikasi
    7. Kelola laporan yang merupakan suatu modul untuk menangani surat – menyurat yang terkait dengan manajemen perusahaan.
    8. Perkembangan pekerjaan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    9. Perhitungan biaya keseluruhan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    10. Perhitungan biaya upah pekerjaan adalah suatu modul untuk menghitung upah yang dapat diterima oleh pekerja.
    11. Tender proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani manajemen tender proyek di perusahaan.
  2. Pengembangan database yang dapat mendukung modul yang dikembangkan pada poin 1.
    1. Pengembangan Struktur Database
    2. Pengembangan Database Relationship
  3. Membuat dokumentasi yang lengkap (kertas dan elektronik) untuk aplikasi Sistem Informasi yang dibangun meliputi:
    1.  Inception (Tahap analisis)
    2. Elaboration (Tahap desain)
    3. Construction
    4. Transition (Tahap deployment)
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

  1. Perangkat lunak Aplikasi Sistem Informasi Proyek yang dapat dioperasionalkan dan digunakan untuk menangani seluruh administrasi yang terkait dengan manajemen proyek sehingga dapat meningkatkan kecepatan penanganan, efisiensi, dan menghasilkan output yang lebih baik dan berkualitas.
  2. Dokumentasi yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi, antara lain dan tidak terbatas pada requirement, desain sistem, konfigurasi sistem dan arsitektur program;
  3. Program dengan source Code;
  4. Dokumentasi seluruh sistem dan perangkat lunak berupa technical manual;
  5. Dokumentasi SOP (system operating procedure) maupun SMP (system maintenance procedure);
  6. Instalasi aplikasi dan migrasi data;
  7. Pelatihan, pendampingan/asistensi, garansi dan pemeliharaan.
Media untuk dokumentasi pada proyek ini dibuat dalam format softcopy dan hardcopy. Format yang digunakan dalam dokumentasi dalam bentuk softcopy adalah menggunakan standar format Windows Office dan/atau PDF. Dokumen yang diserahkan tersebut harus merupakan versi final dari aplikasi yang telah dikembangkan/dibangun melalui tahapan pengujian dan integrasi sistem aplikasi.

WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah selama ± 105 (seratus lima) hari  kalender dan harus dilaksanakan proses user acceptance test dengan waktu pelaksanaan  inimal 5 (lima) hari kerja dari tanggal serah terima pekerjaan.

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Identifikasi permasalahan yang menjadi dasar perlu dibangunnya Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi adalah:

  1. Sulitnya  menghitung biaya upah pekerja.
  2. Sulitnya  menghitung biaya bahan baku.
  3. Sulitnya  menghitung biaya anggaran masuk dan biaya keluar dalam membangun  suatu proyek pembangunan.

PENGALAMAN PEKERJAAN
Beberapa pengalaman kami dalam membangun aplikasi adalah pembuatan Sistem Informasi Fasilitas Olahraga, dan Sistem Informasi Tutorial Request dan Sistem Pencatatan WNA. 

PENUTUP
Demikian proposal aplikasi Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Kosntruksi

Minggu, 05 Maret 2017

Kerangka Acuan Kerja : Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi

A. KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini peranan komputer pada saat ini dapat mendukung kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan. Perusahaan dapat mengembangkan dan membangun suatu aplikasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan proses operasionalnya. Suatu aplikasi juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta mempercepat dalam proses melakukan pencarian data dan membuat laporan, resiko untuk data hilang atau rusak dapat berkurang dan diatasi.

PT. KaryaIndo Konstruksi  merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem yang akan di bangun ini, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta membantu dalam pengambilan keputusannya.

Permasalahan yang terjadi di PT. Kontrak Karya Indonesia yaitu seperti sulitnya  menghitung biaya upah pekerja, biaya bahan baku, biaya anggaran masuk dan biaya keluar dalam membangun  atu proyek pembangunan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan skripsi dengan judul Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. KaryaIndo Konstruksi .

2. MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Tujuan proyek ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Manajemen Berbasis Dekstop menggunakan SQL Server 2008 sebagai database pada PT. KaryaIndo Konstruksi  Palembang. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode RUP (Rational Unified Process) dengan melakukan fase Inception (permulaan), fase Elaboration (perluasan/perencanaan), fase Construction, dan fase Transition.
  2. Meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan.
3. SASARAN
Tersedianya aplikasi Sistem Informasi yang lengkap dan sempurna sehingga dapat mendukung tugas pokok dan fungsi dari PT. KaryaIndo Konstruksi  pada umumnya.

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

PT. KaryaIndo Konstruksi 

5. SUMBER PENDANAAN
Dana dari perusahaan tahun 2016, dengan biaya sebesar 36.082.469.- (tiga puluh enam delapan puluh dua empat ratus enam puluh sembilan rupiah) belum termasuk pajak yang membebaninya.

6. LINGKUP LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA ALIH PENGETAHUAN
Lingkup Kegiatan
  1. Pengembangan modul-modul utama dari aplikasi sistem informasi yang berbasis web sebagai berikut:
    1. Pengelolaan data mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani segala dokumen yang terkait dengan data – data mandor.
    2. Pengelolaan upah mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani semua permohonan yang terkait dengan penggajian mandor.
    3. Pengelolaan data pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani segala bentuk dokumen yang terkait dengan data pekerja.
    4. Pengelolaan upah pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani pembayaran gaji pekerja
    5. Kelola bahan baku pekerjaan yang merupakan modul untuk menangani manajemen bahan baku pekerjaan.
    6. Kelola pengguna yang merupakan suatu modul untuk memanajemen hak akses pengguna ke aplikasi
    7. Kelola laporan yang merupakan suatu modul untuk menangani surat – menyurat yang terkait dengan manajemen perusahaan.
    8. Perkembangan pekerjaan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    9. Perhitungan biaya keseluruhan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    10. Perhitungan biaya upah pekerjaan adalah suatu modul untuk menghitung upah yang dapat diterima oleh pekerja.
    11. Tender proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani manajemen tender proyek di perusahaan.
  2. Pengembangan database yang dapat mendukung modul yang dikembangkan pada poin 1.
    1. Pengembangan Struktur Database
    2. Pengembangan Database Relationship
  3. Membuat dokumentasi yang lengkap (kertas dan elektronik) untuk aplikasi Sistem Informasi yang dibangun meliputi:
    1.  Inception (Tahap analisis)
    2. Elaboration (Tahap desain)
    3. Construction
    4. Transition (Tahap deployment)
Lokasi Kegiatan
  1. PT. KaryaIndo Konstruksi , Palembang
Data dan fasilitas penunjang
  1. Akomodasi dan Ruangan Kantor
    1. Ruangan dan Kantor
  2. Staf pengawas / pendamping
    1. 2 orang staf IT
  3. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa (bila ada)
Alih pengetahuan
  1. Penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi, dan seminar (miniworkshop) terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf/tim teknis di PT. KaryaIndo Konstruksi 
7. METODOLOGI
  1. Inception (Tahap analisis) : Tahap pemetaan kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
  2. Elaboration (Tahap Desain) : Tahap merancang struktur data dan program sesuai hasil analisis yang telah dilakukan. Proses pembuatan program ke tahap prototype
  3. Construction : Tahap pembuatan sistem berdasarkan hasil analisis dan prototype yang telah dibangun.
  4. Transition (Tahap Deployment) ; Tahap memasang perangkat pada perusahaan dan telah siap dipakai.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah selama ± 105 (seratus lima) hari  kalender dan harus dilaksanakan proses user acceptance test dengan waktu pelaksanaan  inimal 5 (lima) hari kerja dari tanggal serah terima pekerjaan.

9. KUALIFIKASI
Kualifikasi yang diharuskan dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah:
1. Bersedia menandatangani Perjanjian Kerahasiaan Data dan Informasi sesuai dengan kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information Security Management System) PT. KaryaIndo Konstruksi .

10. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

a. Ketua Tim (Project Manager)
Ketua Tim disyaratkan seorang, minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Teknik Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa projek sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Jumlah yang harus disediakan 1 (satu) orang.

b. Sistem analis
Sistem analis yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 1 (dua) orang.

c. Programmer/Developer
Programmer/Developer yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 2 (dua) orang.

d. Database Administrator
Database Administrator yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 1 (dua) orang.

e. Quality Assurance
Quality Assurance yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 1 (dua) orang.

f.  Trainer
Trainer yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 2 (dua) orang.

11. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

1. Perangkat lunak Aplikasi Sistem Informasi Proyek yang dapat dioperasionalkan dan digunakan untuk menangani seluruh administrasi yang terkait dengan manajemen proyek sehingga dapat meningkatkan kecepatan penanganan, efisiensi, dan menghasilkan output yang lebih baik dan berkualitas.
2. Dokumentasi yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi, antara lain dan tidak terbatas pada requirement, desain sistem, konfigurasi sistem dan arsitektur program;
3. Program dengan source Code;
4. Dokumentasi seluruh sistem dan perangkat lunak berupa technical manual;
5. Dokumentasi SOP (system operating procedure) maupun SMP (system maintenance procedure);
6. Instalasi aplikasi dan migrasi data;
7. Pelatihan, pendampingan/asistensi, garansi dan pemeliharaan.

Media untuk dokumentasi pada proyek ini dibuat dalam format softcopy dan hardcopy. Format yang digunakan dalam dokumentasi dalam bentuk softcopy adalah menggunakan standar format Windows Office dan/atau PDF. Dokumen yang diserahkan tersebut harus merupakan versi final dari aplikasi yang telah dikembangkan/dibangun melalui tahapan pengujian dan integrasi sistem aplikasi.

12.LAPORAN
Jenis laporan yang harus disediakan kepada pengguna jasa adalah:
a. Laporan Pendahuluan, berisi:
1)  Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
3) Jadual kegiatan penyedia jasa

Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buah laporan
b.  Laporan Akhir, berisi:
1) Laporan pendahuluan
2) Laporan mingguan

Minggu, 19 Februari 2017

Mengenal MPPL, Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Apa itu MPPL?


Untuk lebih mengenal tentang MPPL mari kita telaah perkata. MPPL sendiri kepanjangan dari Manajemen Proyek Perangkat Lunak.
Manajemen: mengatur atau mengelola, melalui Planning untuk mempelajari analisa / perencanaan, Organizing untuk mempelajari delegasi, Action untuk mempelajari pelaksanaan, Controlling untuk mempelajari evaluasi.
Proyek : Usaha sementara,temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas
Perangkat Lunak : kumpulan instruksi, kode, dokumen, data yang bila diekseskusi akan menjalankan fungsi tertentu.

Jadi bisa disimpulkan bahwa MPPL adalah sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian untuk membuat perangkat lunak atas sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya yang tertentu pula.

Dalam memanjemen suatu proyek terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu:


  • Planning (perencanaan) Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.
  • Organizing (pengorganisasian) pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
  • Actuating (pelaksanaan/aktualisasi) Menggerakkan (actuating) menurut Tery berarti merangsanganggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dankemauan yang baik.
  • Controlling (pengawasan) Pengertian Controlling di dalam bahasa Indonesia dapat ditafsirkan sebagai pengawasan atau pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris pengertian pengawasan dan pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah controlling. Controlling baik yang dalam pengertian pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau lembaga pengawasan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan.
  • Monitoring(peninjauan berkala) Monitoring adalah kegiatan mengamati atau meninjau kembali mempelajai secara terus menerus atau berkala dan kegiatan mengawasi, yakni dilakukan oleh pengelola poyek disetiap tingkat pelaksanaan kegiatan, untuk memastikan bahwa pengadaan da penggunaan input yang diperlukan berjalan sesuai rencana.

Dalam sebuah manajemen proyek perangkat lunak banyak elemen yang terlibat didalamnya (stakeholder). dimana setiap stakeholder tersebut memiliki peran masing-masing:
  • Project Sponsor : adalah seorang manajemen puncak (beserta anggota tim jika perlu), yang diserahkan tugas khusus oleh perusahaan sebagai penanggung jawab proyek sistem informasi. 
  • Project Manajer : Seorang project manager mempunyai tanggung jawab dan tugas yang bermacam-macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal yg teknis sifatnya. 
  • Project Manajemen dan Administrasi : Project Administration adalah tim yang bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penyimpanan segala jenis dokumen yang terlibat dalam proyek. Mulai dari proposal dan kontrak proyek, sampai dengan hasil wawancara atau notulen setiap pertemuan formal maupun informal. 
  • Internal audit dan Quality Assurance : Quality Assurance terdiri dari tim yang mengawasi agar pelaksanaan proyek dapat selalu terjamin kualitasnya sesuai dengan standar mutu yang ada (standar lokal perusahaan konsultan yang bersangkutan atau standar internasional seperti ISO). 
  • System Analyst : System analyst adalah penghubung antara vendor dan profesional teknologi informasi. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengembangkan analisi biaya, pertimbangan desain, dan implementasi timeline yang telah ditetapkan. 
  • Programmer : Programmer adalah seseorang yang bertugas untuk mengimplementasikan apa yang telah dirancang oleh designer. Seorang programmer akan membuat code yang menghasilkan aplikasi dengan spesifikasi code yang rapi, bersih, rapi, mudah dipahami, dan bebas dari error. 
  • Sofware Designer : Software designer adalah seseorang yang bekerja untuk menciptakan sebuah perangkat lunak pada level yang cukup tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau manajemen. Seorang designer tidak melakukan proses coding sendiri, namun bertugas untuk memastikan bahwa semua kebutuhan software telah ada dan diperhitungkan dengan baik sebelum proses coding yang sebenarnya dimulai. 
  • Software Tester : Tester Software Tester merupakan salah satu posisi yang menjadi ‘musuh’ para developer. Tugas utama dari seorang software tester adalah melakukan pengecekan atau testing terhadap error atau bug di dalam sebuah aplikasi atau program. 

Tujuan dilakukan manajemen proyek perangkat lunak berdasarkan dimensi anggaran, jadwal dan mutu adalah:
  • Anggaran: Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal yang bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecah-pecah berdasarkan komponen-komponennya, atau berdasarkan perioda tertentu (misalnya per kuartal). Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per perioda. 
  • Jadwal: Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan yang telah ditentukan. Penyerahan proyek tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan. 
  • Mutu: Produk akhir proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa pabrik, maka pabrik tersebut harus memenuhi kriteria : mampu beroperasi secara memuaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan (fit for the intended use).

Contoh Proyek Perangkat Lunak
Sistem Manajemen Proyek PT. KaryaIndo Konstruksi
Latar Belakang
PT. KaryaIndo Konstruksi  merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem informasi manajemen proyek, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta membantu dalam pengambilan keputusannya.
Implementasi sistem informasi berbasis website diharapkan meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan, Sehingga meningkatkan produktivitas PT. KaryaIndo Konstruksi

Metodologi
Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis. Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek perangkat lunak “Sistem Manajemen Proyek” pada PT. KaryaIndo Konstruksi , akan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Studi Kelayakan (feasibility study)
Mempelajari proses bisnis yang berlangsung di PT. KaryaIndo Konstruksi , mengidentifikasi fungsi-fungsi bisnis yang diperlukan sehingga bisa disimpulkan kebutuhan aplikasi perangkat lunak secara pasti.
2. Desain Fungsi (Design Function)
Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dsb sehingga membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang dikehendaki.
3. Pemrograman (Programming)
Melakukan coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Jumlah baris coding ini turut menentukan besar-kecilnya harga perangkat lunak yang dibuat.
4. Pengujian (Testing)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan.
5. Pelatihan (Training)
Sebelum diserahterimakan ke user, pihak developer proyek perangkat lunak bertanggung jawab melatih user atau operator PT. KaryaIndo Konstruksi  yang hendak mengoperasikan program aplikasi yang telah dibuat. Pihak pengembang juga berkewajiban memberikan informasi yang benar dan terbuka sehingga tidak menyulitkan para pengguna di kemudian hari.
6. Pemeliharan (Maintenance)
Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserahterimakan, tetapi masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup untuk memastikan bahwa produk perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti.
7. Dokumentasi (Dokumentation)
Dalam sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk troubleshooting bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dsb.

Jadwal proyek
Untuk merealisasikan pekerjaan proyek perangkat lunak “Sistem Manajemen Proyek” kurang lebih memerlukan waktu 3 bulan dengan pengaturan waktu berikut ini :


Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan proyek perangkat lunak “Sistem Manajemen Proyek” disiapkan SDM 4 orang dengan peran rangkap seperti dalam tabel di bawah ini.
g1.jpg

Anggaran Biaya
Biaya untuk implementasi “Sistem Manajemen proyek” diperkirakan sebagai berikut:

No Kegiatan Jumlah (Rp)
1 Studi Kelayakan 1.300.000
2 Desain Fungsi 1.750.000
3 Pemrograman 5.000.000
4 Pengujian 2.000.000
5 Pelatihan 1.000.000
6 Pemeliharaan 1.000.000
7 Dokumentasi (50 hal) 500.000
Jumlah Total 12.550.000


Sumber:
https://dhanarp.wordpress.com
https://erozzgerrard.wordpress.com
https://winongkemiri.blogspot.co.id
https://yayuk05.wordpress.com