Untuk lebih mengenal tentang MPPL mari kita telaah perkata. MPPL sendiri kepanjangan dari Manajemen Proyek Perangkat Lunak.
Manajemen: mengatur atau mengelola, melalui Planning untuk mempelajari analisa / perencanaan, Organizing untuk mempelajari delegasi, Action untuk mempelajari pelaksanaan, Controlling untuk mempelajari evaluasi.
Proyek : Usaha sementara,temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas
Perangkat Lunak : kumpulan instruksi, kode, dokumen, data yang bila diekseskusi akan menjalankan fungsi tertentu.
Jadi bisa disimpulkan bahwa MPPL adalah sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian untuk membuat perangkat lunak atas sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya yang tertentu pula.
Dalam memanjemen suatu proyek terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu:
- Planning (perencanaan) Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.
- Organizing (pengorganisasian) pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
- Actuating (pelaksanaan/aktualisasi) Menggerakkan (actuating) menurut Tery berarti merangsanganggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dankemauan yang baik.
- Controlling (pengawasan) Pengertian Controlling di dalam bahasa Indonesia dapat ditafsirkan sebagai pengawasan atau pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris pengertian pengawasan dan pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah controlling. Controlling baik yang dalam pengertian pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar masyarakat sering ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau lembaga pengawasan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan.
- Monitoring(peninjauan berkala) Monitoring adalah kegiatan mengamati atau meninjau kembali mempelajai secara terus menerus atau berkala dan kegiatan mengawasi, yakni dilakukan oleh pengelola poyek disetiap tingkat pelaksanaan kegiatan, untuk memastikan bahwa pengadaan da penggunaan input yang diperlukan berjalan sesuai rencana.
Dalam sebuah manajemen proyek perangkat lunak banyak elemen yang terlibat didalamnya (stakeholder). dimana setiap stakeholder tersebut memiliki peran masing-masing:
- Project Sponsor : adalah seorang manajemen puncak (beserta anggota tim jika perlu), yang diserahkan tugas khusus oleh perusahaan sebagai penanggung jawab proyek sistem informasi.
- Project Manajer : Seorang project manager mempunyai tanggung jawab dan tugas yang bermacam-macam, tidak hanya terfokus pada hal-hal yg teknis sifatnya.
- Project Manajemen dan Administrasi : Project Administration adalah tim yang bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penyimpanan segala jenis dokumen yang terlibat dalam proyek. Mulai dari proposal dan kontrak proyek, sampai dengan hasil wawancara atau notulen setiap pertemuan formal maupun informal.
- Internal audit dan Quality Assurance : Quality Assurance terdiri dari tim yang mengawasi agar pelaksanaan proyek dapat selalu terjamin kualitasnya sesuai dengan standar mutu yang ada (standar lokal perusahaan konsultan yang bersangkutan atau standar internasional seperti ISO).
- System Analyst : System analyst adalah penghubung antara vendor dan profesional teknologi informasi. Mereka juga bertanggung jawab untuk mengembangkan analisi biaya, pertimbangan desain, dan implementasi timeline yang telah ditetapkan.
- Programmer : Programmer adalah seseorang yang bertugas untuk mengimplementasikan apa yang telah dirancang oleh designer. Seorang programmer akan membuat code yang menghasilkan aplikasi dengan spesifikasi code yang rapi, bersih, rapi, mudah dipahami, dan bebas dari error.
- Sofware Designer : Software designer adalah seseorang yang bekerja untuk menciptakan sebuah perangkat lunak pada level yang cukup tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau manajemen. Seorang designer tidak melakukan proses coding sendiri, namun bertugas untuk memastikan bahwa semua kebutuhan software telah ada dan diperhitungkan dengan baik sebelum proses coding yang sebenarnya dimulai.
- Software Tester : Tester Software Tester merupakan salah satu posisi yang menjadi ‘musuh’ para developer. Tugas utama dari seorang software tester adalah melakukan pengecekan atau testing terhadap error atau bug di dalam sebuah aplikasi atau program.
Tujuan dilakukan manajemen proyek perangkat lunak berdasarkan dimensi anggaran, jadwal dan mutu adalah:
- Anggaran: Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal yang bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecah-pecah berdasarkan komponen-komponennya, atau berdasarkan perioda tertentu (misalnya per kuartal). Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per perioda.
- Jadwal: Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan yang telah ditentukan. Penyerahan proyek tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.
- Mutu: Produk akhir proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa pabrik, maka pabrik tersebut harus memenuhi kriteria : mampu beroperasi secara memuaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan (fit for the intended use).
Contoh Proyek Perangkat Lunak
Sistem Manajemen Proyek PT. KaryaIndo Konstruksi
Latar BelakangPT. KaryaIndo Konstruksi merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem informasi manajemen proyek, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta membantu dalam pengambilan keputusannya.
Implementasi sistem informasi berbasis website diharapkan meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan, Sehingga meningkatkan produktivitas PT. KaryaIndo Konstruksi
Metodologi
Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis. Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek perangkat lunak “Sistem Manajemen Proyek” pada PT. KaryaIndo Konstruksi , akan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Studi Kelayakan (feasibility study)
Mempelajari proses bisnis yang berlangsung di PT. KaryaIndo Konstruksi , mengidentifikasi fungsi-fungsi bisnis yang diperlukan sehingga bisa disimpulkan kebutuhan aplikasi perangkat lunak secara pasti.
2. Desain Fungsi (Design Function)
Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dsb sehingga membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang dikehendaki.
3. Pemrograman (Programming)
Melakukan coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Jumlah baris coding ini turut menentukan besar-kecilnya harga perangkat lunak yang dibuat.
4. Pengujian (Testing)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan.
5. Pelatihan (Training)
Sebelum diserahterimakan ke user, pihak developer proyek perangkat lunak bertanggung jawab melatih user atau operator PT. KaryaIndo Konstruksi yang hendak mengoperasikan program aplikasi yang telah dibuat. Pihak pengembang juga berkewajiban memberikan informasi yang benar dan terbuka sehingga tidak menyulitkan para pengguna di kemudian hari.
6. Pemeliharan (Maintenance)
Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserahterimakan, tetapi masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup untuk memastikan bahwa produk perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti.
7. Dokumentasi (Dokumentation)
Dalam sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk troubleshooting bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dsb.
Untuk merealisasikan pekerjaan proyek perangkat lunak “Sistem Manajemen Proyek” kurang lebih memerlukan waktu 3 bulan dengan pengaturan waktu berikut ini :

Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan proyek perangkat lunak “Sistem Manajemen Proyek” disiapkan SDM 4 orang dengan peran rangkap seperti dalam tabel di bawah ini.

Biaya untuk implementasi “Sistem Manajemen proyek” diperkirakan sebagai berikut:
No Kegiatan Jumlah (Rp)
1 Studi Kelayakan 1.300.000
2 Desain Fungsi 1.750.000
3 Pemrograman 5.000.000
4 Pengujian 2.000.000
5 Pelatihan 1.000.000
6 Pemeliharaan 1.000.000
7 Dokumentasi (50 hal) 500.000
Jumlah Total 12.550.000
Sumber:
https://dhanarp.wordpress.com
https://erozzgerrard.wordpress.com
https://winongkemiri.blogspot.co.id
https://yayuk05.wordpress.com
https://dhanarp.wordpress.com
https://erozzgerrard.wordpress.com
https://winongkemiri.blogspot.co.id
https://yayuk05.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar