Minggu, 26 Maret 2017

Software Test Plan

Software testing adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut-atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Testing adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna.
Verification: Apakah kita membangun produk dengan benar, Software seharusnya sesuai dengan spesifikasinya. Gunakan proses software yang bagus. 
Validation: “Apakah kita membangun produk yang benar, Software seharusnya melakukan apa yang pengguna benar-benar butuhkan.

Tahap-Tahap Testing
  1. Unit/ComponentTesting.
    Terbagi atas testing terhadap unit dan component. Unit testing merupakan proses testing, di mana Anda melakukan testing pada bagian basic dari kode program. Contohnya adalah memeriksa kode program pada event, procedure, dan function. Unit Testing meyakinkan bahwa masing-masing unit tersebut berjalan sebagaimana mestinya.Pada Unit Testing, Anda memeriksa bagian kode program secara terpisah dari bagian yang lain. Anda dapat langsung melakukan Unit Testing setiap kali sebuah kode unit (event, procedure, function) selesai dibuat. Anda dapat memeriksa kode unit dengan menjalankannya baris per baris untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan berjalan sebagaimana yangAndainginkan.

  2. IntegrationTesting.
    Setelah Anda melakukan Unit/Component Testing, langkah berikutnya adalah memeriksa bagaimana unit-unit tersebut bekerja sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang individual. Sebagai contoh, Anda memiliki sebuah proses yang dikerjakan oleh dua function, di mana satu function menggunakan hasil output dari function yang lainnya. Kedua function ini telah berjalan dengan baik secara individu pada Unit Testing. Pada tahap Integration Testing, Anda memeriksa hasil dari interaksi kedua function tersebut, apakah bekerja sesuai dengan hasil yang diharapkan. Anda juga harus memastikan bahwa seluruh kondisi yang mungkin terjadi dari hasil interaksi antarunit tersebut menghasilkanoutputyangdiharapkan.

  3. SystemTesting.
    Mencakup testing aplikasi yang telah selesai didevelop. Karena itu, aplikasi harus terlihat dan berfungsi sebagaimana mestinya terhadap end-user atau pengguna akhir. Untuk itu, testing dilakukan dengan menggunakan data yang menggambarkan data yang digunakan oleh pengguna sesungguhnya terhadap aplikasi. Jika aplikasi Anda di-develop untuk lingkungan yang besar.

  4. AcceptanceTesting.
    Seperti Integration Testing, Acceptance Testing juga meliputi testing keseluruhan aplikasi. Perbedaannya terletak pada siapa yang melakukan testing. Pada tahap ini, end-user yang terpilih melakukan testing terhadap fungsi-fungsi aplikasi dan melaporkan permasalahan yang ditemukan. Testing yang dilakukan merupakan simulasi penggunaan nyata dari aplikasi pada lingkungan yang sebenarnya. Proses ini merupakan salah satu tahap final sebelum pengguna menyetujui dan menerima penerapan sistem aplikasi yang baru. Karena itu pada tahap ini sudah tidak difokuskan untuk mengangkat permasalahan kecil seperti kesalahan pengetikan, ataupun kosmetik aplikasi. Hal-hal minor seperti di atas sudah seharusnya ditangani selama Unit/Component Testing dan Integration Testing.

  5. RegressionTesting.
    Merupakan bagian penting dari masing-masing tahap proses testing. Regression Testing mencakup pengujian ulang terhadap unit, component, proses, atau keseluruhan aplikasi setelah perbaikan suatu kesalahan dilakukan.Regression Testing memastikan permasalahan yang terjadi telah ditanggulangi, dan tidak terdapat permasalahan baru yang timbul sebagai efek perbaikan tersebut. Selain itu, tahap ini tidak hanya berguna untuk melakukan pengujian aplikasi, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan pemantauan kualitas dari output yang dihasilkan. Sebagai contoh, Regression Testing memantau ukuran file, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu tes, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompilasi, dan lain sebagainya.
Struktur Dokumen Test Plan

1. Introduction
1.1. Test Plan Objectives
2. Scope
2.1. Data Entry
2.2. Reports File Transfer
2.3. File Transfer
2.4. Security
3. Test Strategy 
3.1. System Test
3.2. Performance Test
3.3. Security Test
3.4. Automated Test
3.5. Stress and Volume Test
3.6. Recovery Test
3.7. Documentation Test
3.8. Beta Test
3.9. User Acceptance Test
4. Environment Requirements
4.1. Data Entry workstations
4.2 MainFrame
5. Test Schedule
6. Control Procedures
6.1 Reviews
6.2 Bug Review meetings
6.3 Change Request
6.4 Defect Reporting
7. Functions To Be Tested
8. Resources and Responsibilities
8.1. Resources
8.2. Responsibilities
9. Deliverables
10. Suspension / Exit Criteria
11. Resumption Criteria
12. Dependencies
12.1 Personnel Dependencies
12.2 Software Dependencies
12.3 Hardware Dependencies
12.3 Test Data & Database
13. Risks
13.1. Schedule
13.2. Technical
13.3. Management
13.4. Personnel
13.5 Requirements
14. Tools
15. Documentation
16. Approvals
Contoh Dokumen Test Plan



Sumber:
http://www.softwaretestinghelp.com/test-plan-template/
http://power.lecture.ub.ac.id/files/2014/11/test-plan-si-kopkar-v2.pdf
http://muhinjjaya.blogspot.co.id/2012/06/software-testing.html

Project Charter : Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi

Project charter, yang kadang disebut Project Overview Statement (POS) alias ikhtisar proyek, merupakan dokumen bertanda tangan yang secara resmi mendefinisikan serta mengesahkan sebuah proyek. Oleh karena itu, project charter ini dibuat tentu saja setelah proposal proyeknya disetujui. Tanpa project charter, tujuan proyek akan menjadi ambigu dan kadang tidak dipahami secara benar oleh para stakeholder. Masing-masing mungkin saja memiliki sudut pandang dan ketertarikan yang berbeda. Nah, bahayanya, nanti bisa berujung pada konflik kepentingan, konflik peran, dan fatalnya proyek bisa GAGAL.

Lalu, apa yang harus ada dalam sebuah Project Charter?

Meskipun dibuat untuk berbagai macam proyek yang mungkin saja perbedaannya sangat lebar, idealnya sebuah project charter berisi minimal sebagai berikut:
  1. Otorisasi proyek. Sebuah pernyataan singkat harus ada untuk mengidentifikasi proyek disahkan oleh siapa.
  2. Penunjukan manajer proyek. Nama manajer proyek, termasuk deskripsi tanggung jawabnya harus dicantumkan dengan jelas.
  3. Stakeholder utama. Semua stakeholder kunci yang disebutkan di proposal proyek, serta pihak-pihak yang bakal mempengaruhi jalannya proyek, harus ditulis dengan jelas. Fungsi dan peranan mereka juga harus dijabarkan untuk menghindari tumpang tindih. Tulis semua stakeholder, peranan mereka, serta bagaimana mereka berkontribusi terhadap proyek. 
  4. Tujuan. Demi kesuksesan proyek, tujuan harus dinyatakan secara jelas dan disetujui. Tujuan ini harus sama dengan tujuan yang dicantumkan dalam proposal proyek. Setidaknya, tujuan harus memenuhi karakteristik:
  5. Spesifik
    Terukur
    Bisa dicapai (realistis)
    Relevan dengan strategi organisasi
    Ada batasan waktu
  6. Prioritas. Daftar prioritas (waktu, biaya, cakupan, dll) harus dicantumkan dan diurutkan sesuai tingkat penting tidaknya. Prioritas ini sebisa mungkin jangan berubah hingga proyek selesai. 
  7. Pernyataan cakupan. Pernyataan cakupan menggambarkan aktivitas utama dari proyek sehingga dapat diketahui jika ternyata ada aktivitas tambahan yang dilakukan. Kadang, perlu juga dicantumkan apa yang tidak dicakup, sebagai penegasan.
  8. Kebutuhan produk. Bagian pemasaran dan pelanggan akan membantu mendefinisikan kebutuhan produk (produknya bisa apa dan bagaimana caranya). Pada proses perencanaan selanjutnya, kebutuhan produk ini akan digodok lebih lanjut. Perlu diingat, kebanyakan pelanggan tidak tahu apa yang mereka inginkan sampai mereka tahu apa yang bisa kita berikan. 
  9. Asumsi proyek. Semua asumsi terkait dengan proyek harus digambarkan dengan gamblang. Termasuk ketersediaan sumber daya, informasi, pendanaan, dan keahlian anggota tim. 
  10. Batasan-batasan proyek. Segala bentuk batasan yang ada pada proyek harus diceritakan. Termasuk keterbatasan dana, waktu, peraturan, atau standar kualitas yang harus dipenuhi. 
  11. Risiko proyek. Hambatan dan risiko (ancaman) yang mungkin merintangi pencapaian tujuan proyek harus dipertimbangkan. Setiap risiko harus dianalisis, dihitung, dan diprioritaskan sebisa mungkin dengan informasi yang ada.
  12. Daftar Deliverable atau produk. Daftar produk yang bisa digunakan oleh pelanggan atau yang diserahkan ke bagian produksi harus dicantumkan, baik berupa produk antara atau produk jadi. 
  13. Estimasi biaya. Perkiraan biaya yang disetujui dalam proposal proyek harus disertakan dalam project charter. Perkiraan ini bisa mencakup hal seperti:
    1. Apakah anggaran sudah fix, tidak berubah?
    2. Mengapa dianggarkan sekian dan sekian?
    3. dll
  14. Estimasi jadwal. Perkiraan jadwal pada proposal proyek juga disebutkan di dokumen ini. Kapan deadline-nya, mengapa harus selesai tanggal sekian, dan sebagainya. 
  15. Kontrol perubahan terintegrasi. Project charter harus mendefinisikan bagaimana bila ada perubahan pada project charter, atau rencana manajemen proyek yang disetujui akan dikelola. Proses seperti manajemen konfigurasi, atau pusat rilis software harus dijelaskan secara detil, termasuk siapa yang berwenang menyetujui atau menolak perubahan. 
  16. Kriteria keberhasilan. Penting untuk menentukan kriteria sukses sebuah proyek. Tidak semua proyek yang selesai on time, sesuai anggara, atau sesuai cakupan serta merta dinyatakan sukses. Harus ada kriteria keberhasilan sebuah proyek.
Berikut adalah contoh Project Charter Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi
Contoh Project Charter



Project charter pt karyaindo konstruksi from Miftakhul Akhyar


sumber:
https://cisini.wordpress.com/2013/03/18/tentang-project-charter/

Minggu, 12 Maret 2017

Proposal Penawaran : Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi

Proposal Penawaran

LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini peranan komputer pada saat ini dapat mendukung kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan. Perusahaan dapat mengembangkan dan membangun suatu aplikasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan proses operasionalnya. Suatu aplikasi juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta mempercepat dalam proses melakukan pencarian data dan membuat laporan, resiko untuk data hilang atau rusak dapat berkurang dan diatasi.

PT. KaryaIndo Konstruksi  merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem yang akan di bangun ini, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta membantu dalam pengambilan keputusannya.

Permasalahan yang terjadi di PT. Kontrak Karya Indonesia yaitu seperti sulitnya  menghitung biaya upah pekerja, biaya bahan baku, biaya anggaran masuk dan biaya keluar dalam membangun  suatu proyek pembangunan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan skripsi dengan judul Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. KaryaIndo Konstruksi .

MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Tujuan proyek ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Manajemen Berbasis Dekstop menggunakan SQL Server 2008 sebagai database pada PT. KaryaIndo Konstruksi  Palembang. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode RUP (Rational Unified Process) dengan melakukan fase Inception (permulaan), fase Elaboration (perluasan/perencanaan), fase Construction, dan fase Transition.
  2. Meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan.
SASARAN
Tersedianya aplikasi Sistem Informasi yang lengkap dan sempurna sehingga dapat mendukung tugas pokok dan fungsi dari PT. KaryaIndo Konstruksi  pada umumnya.

STANDAR TEKNIS
Standar teknis yang menjadi acuan pembuatan SSistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi ini antara lain:

  • Framework Backend web menggunakan CodeIgniter karena mempunyai banyak fitur dan lebih mudah digunakan.
  • Framework FrontEnd web menggunakan Bootstrap karena mempunyai banyak fitur dan lebih mudah digunakan.
  • Database menggunakan MySQL yang dapat menyimpan dan melakukan query data serta merupakan openSource
  • Untuk design modelling sistem menggunakan Power Designer.


LINGKUP KEGIATAN
Lingkup Kegiatan dalam pembuatan Sistem Manajemen Proyek PT KayaIndo Konstruksi adalah sebagai berikut:
  1. Pengembangan modul-modul utama dari aplikasi sistem informasi yang berbasis web sebagai berikut:
    1. Pengelolaan data mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani segala dokumen yang terkait dengan data – data mandor.
    2. Pengelolaan upah mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani semua permohonan yang terkait dengan penggajian mandor.
    3. Pengelolaan data pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani segala bentuk dokumen yang terkait dengan data pekerja.
    4. Pengelolaan upah pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani pembayaran gaji pekerja
    5. Kelola bahan baku pekerjaan yang merupakan modul untuk menangani manajemen bahan baku pekerjaan.
    6. Kelola pengguna yang merupakan suatu modul untuk memanajemen hak akses pengguna ke aplikasi
    7. Kelola laporan yang merupakan suatu modul untuk menangani surat – menyurat yang terkait dengan manajemen perusahaan.
    8. Perkembangan pekerjaan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    9. Perhitungan biaya keseluruhan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    10. Perhitungan biaya upah pekerjaan adalah suatu modul untuk menghitung upah yang dapat diterima oleh pekerja.
    11. Tender proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani manajemen tender proyek di perusahaan.
  2. Pengembangan database yang dapat mendukung modul yang dikembangkan pada poin 1.
    1. Pengembangan Struktur Database
    2. Pengembangan Database Relationship
  3. Membuat dokumentasi yang lengkap (kertas dan elektronik) untuk aplikasi Sistem Informasi yang dibangun meliputi:
    1.  Inception (Tahap analisis)
    2. Elaboration (Tahap desain)
    3. Construction
    4. Transition (Tahap deployment)
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

  1. Perangkat lunak Aplikasi Sistem Informasi Proyek yang dapat dioperasionalkan dan digunakan untuk menangani seluruh administrasi yang terkait dengan manajemen proyek sehingga dapat meningkatkan kecepatan penanganan, efisiensi, dan menghasilkan output yang lebih baik dan berkualitas.
  2. Dokumentasi yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi, antara lain dan tidak terbatas pada requirement, desain sistem, konfigurasi sistem dan arsitektur program;
  3. Program dengan source Code;
  4. Dokumentasi seluruh sistem dan perangkat lunak berupa technical manual;
  5. Dokumentasi SOP (system operating procedure) maupun SMP (system maintenance procedure);
  6. Instalasi aplikasi dan migrasi data;
  7. Pelatihan, pendampingan/asistensi, garansi dan pemeliharaan.
Media untuk dokumentasi pada proyek ini dibuat dalam format softcopy dan hardcopy. Format yang digunakan dalam dokumentasi dalam bentuk softcopy adalah menggunakan standar format Windows Office dan/atau PDF. Dokumen yang diserahkan tersebut harus merupakan versi final dari aplikasi yang telah dikembangkan/dibangun melalui tahapan pengujian dan integrasi sistem aplikasi.

WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah selama ± 105 (seratus lima) hari  kalender dan harus dilaksanakan proses user acceptance test dengan waktu pelaksanaan  inimal 5 (lima) hari kerja dari tanggal serah terima pekerjaan.

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Identifikasi permasalahan yang menjadi dasar perlu dibangunnya Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi adalah:

  1. Sulitnya  menghitung biaya upah pekerja.
  2. Sulitnya  menghitung biaya bahan baku.
  3. Sulitnya  menghitung biaya anggaran masuk dan biaya keluar dalam membangun  suatu proyek pembangunan.

PENGALAMAN PEKERJAAN
Beberapa pengalaman kami dalam membangun aplikasi adalah pembuatan Sistem Informasi Fasilitas Olahraga, dan Sistem Informasi Tutorial Request dan Sistem Pencatatan WNA. 

PENUTUP
Demikian proposal aplikasi Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Kosntruksi

Minggu, 05 Maret 2017

Kerangka Acuan Kerja : Sistem Manajemen Proyek PT KaryaIndo Konstruksi

A. KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini peranan komputer pada saat ini dapat mendukung kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan. Perusahaan dapat mengembangkan dan membangun suatu aplikasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan proses operasionalnya. Suatu aplikasi juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta mempercepat dalam proses melakukan pencarian data dan membuat laporan, resiko untuk data hilang atau rusak dapat berkurang dan diatasi.

PT. KaryaIndo Konstruksi  merupakan salah satu perusahaan General Contractor and Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem yang akan di bangun ini, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta membantu dalam pengambilan keputusannya.

Permasalahan yang terjadi di PT. Kontrak Karya Indonesia yaitu seperti sulitnya  menghitung biaya upah pekerja, biaya bahan baku, biaya anggaran masuk dan biaya keluar dalam membangun  atu proyek pembangunan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan skripsi dengan judul Sistem Informasi Manajemen Proyek PT. KaryaIndo Konstruksi .

2. MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Tujuan proyek ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Manajemen Berbasis Dekstop menggunakan SQL Server 2008 sebagai database pada PT. KaryaIndo Konstruksi  Palembang. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode RUP (Rational Unified Process) dengan melakukan fase Inception (permulaan), fase Elaboration (perluasan/perencanaan), fase Construction, dan fase Transition.
  2. Meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan.
3. SASARAN
Tersedianya aplikasi Sistem Informasi yang lengkap dan sempurna sehingga dapat mendukung tugas pokok dan fungsi dari PT. KaryaIndo Konstruksi  pada umumnya.

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

PT. KaryaIndo Konstruksi 

5. SUMBER PENDANAAN
Dana dari perusahaan tahun 2016, dengan biaya sebesar 36.082.469.- (tiga puluh enam delapan puluh dua empat ratus enam puluh sembilan rupiah) belum termasuk pajak yang membebaninya.

6. LINGKUP LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTA ALIH PENGETAHUAN
Lingkup Kegiatan
  1. Pengembangan modul-modul utama dari aplikasi sistem informasi yang berbasis web sebagai berikut:
    1. Pengelolaan data mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani segala dokumen yang terkait dengan data – data mandor.
    2. Pengelolaan upah mandor yang merupakan suatu modul untuk menangani semua permohonan yang terkait dengan penggajian mandor.
    3. Pengelolaan data pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani segala bentuk dokumen yang terkait dengan data pekerja.
    4. Pengelolaan upah pekerja yang merupakan suatu modul untuk menangani pembayaran gaji pekerja
    5. Kelola bahan baku pekerjaan yang merupakan modul untuk menangani manajemen bahan baku pekerjaan.
    6. Kelola pengguna yang merupakan suatu modul untuk memanajemen hak akses pengguna ke aplikasi
    7. Kelola laporan yang merupakan suatu modul untuk menangani surat – menyurat yang terkait dengan manajemen perusahaan.
    8. Perkembangan pekerjaan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    9. Perhitungan biaya keseluruhan proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani segala perhitungan dalam pekerjaan.
    10. Perhitungan biaya upah pekerjaan adalah suatu modul untuk menghitung upah yang dapat diterima oleh pekerja.
    11. Tender proyek yang merupakan suatu modul untuk menangani manajemen tender proyek di perusahaan.
  2. Pengembangan database yang dapat mendukung modul yang dikembangkan pada poin 1.
    1. Pengembangan Struktur Database
    2. Pengembangan Database Relationship
  3. Membuat dokumentasi yang lengkap (kertas dan elektronik) untuk aplikasi Sistem Informasi yang dibangun meliputi:
    1.  Inception (Tahap analisis)
    2. Elaboration (Tahap desain)
    3. Construction
    4. Transition (Tahap deployment)
Lokasi Kegiatan
  1. PT. KaryaIndo Konstruksi , Palembang
Data dan fasilitas penunjang
  1. Akomodasi dan Ruangan Kantor
    1. Ruangan dan Kantor
  2. Staf pengawas / pendamping
    1. 2 orang staf IT
  3. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa (bila ada)
Alih pengetahuan
  1. Penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi, dan seminar (miniworkshop) terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf/tim teknis di PT. KaryaIndo Konstruksi 
7. METODOLOGI
  1. Inception (Tahap analisis) : Tahap pemetaan kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
  2. Elaboration (Tahap Desain) : Tahap merancang struktur data dan program sesuai hasil analisis yang telah dilakukan. Proses pembuatan program ke tahap prototype
  3. Construction : Tahap pembuatan sistem berdasarkan hasil analisis dan prototype yang telah dibangun.
  4. Transition (Tahap Deployment) ; Tahap memasang perangkat pada perusahaan dan telah siap dipakai.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah selama ± 105 (seratus lima) hari  kalender dan harus dilaksanakan proses user acceptance test dengan waktu pelaksanaan  inimal 5 (lima) hari kerja dari tanggal serah terima pekerjaan.

9. KUALIFIKASI
Kualifikasi yang diharuskan dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah:
1. Bersedia menandatangani Perjanjian Kerahasiaan Data dan Informasi sesuai dengan kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Information Security Management System) PT. KaryaIndo Konstruksi .

10. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

a. Ketua Tim (Project Manager)
Ketua Tim disyaratkan seorang, minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Teknik Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa projek sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Jumlah yang harus disediakan 1 (satu) orang.

b. Sistem analis
Sistem analis yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 1 (dua) orang.

c. Programmer/Developer
Programmer/Developer yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 2 (dua) orang.

d. Database Administrator
Database Administrator yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 1 (dua) orang.

e. Quality Assurance
Quality Assurance yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 1 (dua) orang.

f.  Trainer
Trainer yang disyaratkan adalah minimal sedang menempuh pendidikan Sarjana Informatika/Ilmu Komputer Strata satu (S1) perguruan tinggi negeri/swasta/luar negeri yang terakreditasi A atau setingkat.

Jumlah yang harus disediakan minimal 2 (dua) orang.

11. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

1. Perangkat lunak Aplikasi Sistem Informasi Proyek yang dapat dioperasionalkan dan digunakan untuk menangani seluruh administrasi yang terkait dengan manajemen proyek sehingga dapat meningkatkan kecepatan penanganan, efisiensi, dan menghasilkan output yang lebih baik dan berkualitas.
2. Dokumentasi yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi, antara lain dan tidak terbatas pada requirement, desain sistem, konfigurasi sistem dan arsitektur program;
3. Program dengan source Code;
4. Dokumentasi seluruh sistem dan perangkat lunak berupa technical manual;
5. Dokumentasi SOP (system operating procedure) maupun SMP (system maintenance procedure);
6. Instalasi aplikasi dan migrasi data;
7. Pelatihan, pendampingan/asistensi, garansi dan pemeliharaan.

Media untuk dokumentasi pada proyek ini dibuat dalam format softcopy dan hardcopy. Format yang digunakan dalam dokumentasi dalam bentuk softcopy adalah menggunakan standar format Windows Office dan/atau PDF. Dokumen yang diserahkan tersebut harus merupakan versi final dari aplikasi yang telah dikembangkan/dibangun melalui tahapan pengujian dan integrasi sistem aplikasi.

12.LAPORAN
Jenis laporan yang harus disediakan kepada pengguna jasa adalah:
a. Laporan Pendahuluan, berisi:
1)  Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
3) Jadual kegiatan penyedia jasa

Laporan harus diserahkan selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buah laporan
b.  Laporan Akhir, berisi:
1) Laporan pendahuluan
2) Laporan mingguan